Shalat gerhana adalah shalat khusus yang dilakukan pada saat terjadi fenomena alam, baik gerhana bulan maupun matahari.

Shalat yang dilakukan saat gerhana bulan disebut dengan salat khusuf; sedangkan saat gerhana matahari disebut dengan salat kusuf.

Shalat gerhana sudah dilakukan sejak zaman nabi. Diriwayatkan dalam sebuah hadis, “Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemudian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya.

Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut.

Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044).

Shalat gerhana boleh dilakukan sendiri maupun berjamaah. Salah satu lembaga dakwah Daarut Tauhid Jakarta menyelenggarakan shalat gerhana pada Selasa, 8 November 2022. Bertempat di jalan Cipaku I No 43, Petogogan Jakarta Selatan. Shalat gerhana digelar usai shalat Maghrib, sekitar pukul 18.15 WIB. Untuk informasi lebih jelasnya, cek pada poster di berikut.